pengertian, perbedaan, manfaat, dampak Bioteknologi Konvensional dan Modern Beserta Contohny
PENGERTIAN
BIOTEKNOLOGI
Pengertian
Bioteknologi
Dalama mempelajari tentang bioteknologi, hal
pertama yang apaling penting untuk di ketahui tidak lain adalah pengertiannya.
Biasanya bioteknologi ini jarang di ketahui definisi tepatnya sehingga Anda
harus mengenalnya terlebih dahulu. Dan kali ini akan di bahas secara singkat
tentang apa yang di maksud dengan bioteknologi sekaligus jenis-jenisnya.
Berkaitan
dengan pengertiannya, dalam hal ini KBBI mengartikan bioteknologi sebagai
pemanfaatan rekayasa pada beberapa aspek kehidupan, seperti makhluk hidup,
sistem, maupun proses biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan
meningkatkan potensi makhluk hidup. Bioteknologi sendiri, dirancang untuk
mempermudah memenuhi kebutuhan manusia.
Mengenal
lebih jauh tentang bioteknlogi, dalam hal ini perlu Anda ketahui bahwasanya ada
dua jenis proses tersebut. Yang pertama adalah bioteknologi secara konvensional
dan bioteknologi secara modern. Dalam hal ini bioteknologi secara modern tentu
saja lebih rumit. Sedangkan untuk yang konvensional masih biasa-biasa saja
Produk Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi Modern Dan
Contohnya
Sebelum
mengenal bioteknologi konvensional terlebih dahulu akan di bahas mengenai
bioteknologi modern. Jenis yang satu ini adalah yang banyak di gunakan saat
ini. Sedangkan dua aspek penting yang harus Anda ketahui tentangnya adalah apa
pengertiannya dan apa saja contoh sederhananya.
Apa itu bioteknologi modern?
Bioteknologi
modern adalah bioteknologi yang saat ini banyak di terapkan. Meng sejauh ini
tidak semua menggunakan bioteknologi modern. Akan tetapi, mengingat kecanggihan
teknologi, untuk kelas pabrik-pabrik besar, tentu saja sudah menggunakannya.
Namun, tidak dapat di pungkiri juga bahwa modal awal untuk jenis bioteknologi
ini cukup besar.
Biasanya
yang banyak menggunakan bioteknologi modern adalah kawasan yang masih pedesaan
atau negara berkembang. Dalam hal ini, jika Anda cukup mahir teknologi, memilih
bioteknologi modern tentu saja akan lebih baik. Alasannya adalah, meski
modalnya besar, penggunaan jenis ini akan menghadsilkan keuntungan tinggi di
dunia industri.
Contoh bioteknologi modern
Salah
satu contoh dari bioteknologi modern ini adalah kultur jaringan pada hewan
maupun tumbuhan. Untuk skala besar, penggunaan teknik ini sangat efektif dan
cepat. Bahkan hasilnya pun juga akan sangat maksimal mengingat yang di
perbanyak sejak awalnya adalah bibit yang tingkat keunggulannya tinggi. Bahkan
kuantitas akhirnya bisa berlipat dalam jumalh ribuan.
Selain
kultur jaringan, contoh lain dari bioteknologi modern ini adalah pengobatan
insulin. Teknik ini membuat pengobatan lebih cepat dan lebih mudah. Jika dulu
untuk mendapatkan insulin harus mengorbankan banyak hewan, setelah di
temukannya rekayasa gen dalam bioteknologi, maka penderita diabetes bisa mendapatkan
insulin untuk pengobatannya dengan sangat mudah.
Bioteknologi Konvensional Dan
Contohnya
Setelah
mengetahui berbagai aspek tentang bioteknologi modern, kini saatnya beralih
pada pembahasan mengenai bioteknologi konvensional. Yang akan di bahas di sini
masih sama dengan jenis sebelumnya. Yakni mencakup apa itu bioteknologi
konvensional dan contoh sederhananya.
Apa itu bioteknologi
konvensional?
Sesuai
dengan namanya, bioteknologi konvensional tidak lain adalah rekasayasa dalam
proses bioteknologi yang masih tradisional. Dalam hal ini proses tersebut
memanfaatkan mikroba dan agen biologis lainnya untuk pemenuhan berbagai
kebutuhan manusia. Saat ini bioteknologi jenis ini masih digunakan untuk
beberapa aspek. Namun, banyak juga yang sudah di gantikan dengan yang modern.
Contoh bioteknologi
konvensional
Ada
banyak sekali contoh untuk bioteknologi konvensional ini. Bahkan, berbagai
produk tersebut banyak yang bisa di temukan di dapur rumah Anda. Salah satunya
adalah yoghurt yang merupakan hasil fermentasi dari susu dengan memanfaatkan
bakteri streptococcus termophilus dan lactobacillus bulgaricus. Nah, jika susu
sudah kental dan masam, maka jadilah yoghurt.
Contoh
bioteknologi konvensional selanjutnya tidak lain adalah keju. Masih sama dengan
yoghurt, dalam hal ini keju juga berasal dari susu. Sedangkan untuk
fermentasinya, keju menggunakan beberapa bakteri berupa lactobacillus
bulgaricus, lactobacillus lactis, dan propioni bacterium. Namun jenis bakteri
ini bukanlah patokan karena banyak bakteri lain yang juga sering di gunakan
untuk keju.
Selain
kedua contoh di atas, ternyata kecap juga merupakan salah satu contoh dari
bioteknologi konvensional. Pada umumnya, kecap berasal dari hasil fermentasi
kedelai. Namun tentu saja berbeda dengan tempe. Dalam hal ini fermentasi
kedelai untuk di jadikan kecap memanfaatkan jamur atau fungi dengan jenis
Rizhopus oligosporus dan rhizopus stolonifer.
Pengertian
bioteknologi, bioteknologi modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi
konvensional, contoh bioteknologi konvensional, manfaat bioteknologi, dampak
bioteknologi, dan prinsip dasar bioteknologi
Perbedaan Bioteknologi
konvensional dan Modern
Setelah
membaca beberapa ulasan tentang kedua jenis bioteknologi yakni yang
konvensional maupun yang modern, tentu saja sudah terlihat bahwa keduanya
memang berbeda. Namun, di mana letak perbedaan kedua jenis biotekniologi ini?
Perbedaan tersebut terletak dalam proses yang di gunakan untuk menghasilkan
produk bioteknologi sendiri. Selain itu, hasil dan biayanya juga berbeda.
Beberapa
perbedaannya adalah kalau bioteknologi konvensional tidak melakukan modifikasi
agen biologis, sedangkan dalam bioteknologi modern modifikasi ini di lakukan.
Selain itu, berdasarkan hasil yang di peroleh masing-masing, bioteknologi
modern lebih efektif dan banyak. Namun sebagaimana di sebutkan sebelumnya,
bioteknologi modern memang memerlukan waktu yang lebih lama.
Pengertian
bioteknologi, bioteknologi modern, contoh bioteknologi modern, bioteknologi
konvensional, contoh bioteknologi konvensional, manfaat bioteknologi, dampak
bioteknologi, dan prinsip dasar bioteknologi.
Manfaat Bioteknologi
Manfaat bioteknologi secara
umum
Sebelum mengenal manfaatnya secara khusus, kali
ini terlebih dahulu Anda harus mempelajari apa yang bisa di dapatkan dari
bioteknologi secara umum. Dalam hal ini bioteknologi sengaja di kembangkan
dengan tujuan langsung pda kesejahteraan manusia. Dengan bioteknologi,
kebutuhan manusia bisa di peroleh dengan cepat, namun, resiko negatifnya
sangatlah minimal.
Manfaat bioteknologi di bidang
pertanian
Secaa
khusus, dalam pembahasan manfaat bioteknologi yang pertama akan di bahas adalah
manfaat di bidang pertanian. Dalam hal ini, ada beberapa manfaat yang masuk
dalam daftar. Yang pertama adalah tumbuhan yang tumbuh bisa tahan hama,
serangga perusak tanaman bisa di kendalikan dengan mudah, produksi bibit bisa
lebih cepat dengan kualitas yang sama dan lain sebagainya.
Manfaat bioteknologi di bidang
kesehatan
Di
bidang kesehatan, bioteknologi juga sangat berperan penting. Dalam hal ini
beberapa produk yang banyak di manfaatkan di bidang tersebut di ciptakan dengan
dasar bioteknologi. Katakan saja seperti obat-obatan, vaksin, antibodi dan lain
sebagainya. faktanya, produk-produk yang di hasilkan dari bioteknologi ini kini
memang sangat bermanfaat dan bisa di andalkan dalam kehidupan.
Manfaat bioteknologi di bidang
lingkungan
Yang
terakhir, ternyata bioteknologi juga tidak kalah bermanfaat di bidang
lingkungan hidup. Diantara perannya yanga sangat menarik adalah mampu
menciptakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Katakan saja seperti etanol dan
bio gas / gas metana. Selain itu, bioteknologi juga berperan dalam pengolahan
berbagai macam limbah sehingga tidak lagi berbahaya untuk tanah maupun air.
Dampak Bioteknologi
Dampak Bioteknologi
Meskipun bioteknologi memberikan banyak manfaat, namun tidak dapat
di pungkiri jika program ini bisa menghasilkan berbagai dampak. Diantara dampak
dari bioteknologi ini adalah pada aspek sisoal-ekonomi, aspek moral atau etika,
aspek kesehatan dan aspek lingkungan hidup. Sedangkan untuk mengenal lebih jauh
tenatng beberapa dampak terebut, penjabarannya ada di bawah ini.
Dampak sosial-ekonomi
Salah satu aspek kehidupan yang sangat penting untuk menjadi
perhatian khusus tidak lain adalah masalah sosial ekonomi. Namun, dalam hal ini
dampak sosial ekonomi dari bioteknologi memang cukup merugikan orang-orang
kecil. Di sini petani kecil tidak bisa mengadakan bibit sendiri sehingga
tertinggal masalah ekonomi dan produk dari rekayasa genetika bisa memusanahkan
plasma nutfah
Dampak dalam aspek moral
Selain aspek sosial ekonomi, aspek moral juga menjadi salah satu
dampak bioteknologi. Diantaranya adalah, penyisipan gen antar makhluk hidup di
anggap melanggar hukum alam. Selain itu, ada resiko berbahaya juga seperti
penyisipan gen babi dalam buah semangka bagi para penganut agama yang haram
mengkonsumsi babi. Selain itu, kloning manusia juga salah satu hal yang di
persilisihkan.
Dampak untuk kesehatan
Meskipun penciptaan obat-obatan sangat di perlukan, namun tidak
dapat di pungkiri jika beberapa penerapan bioteknologi sudah berdampak buruk
bagi kesehatan. Diantaranya seperti meninggalnya 31 orang inggris karena
isulin, adanya kecurigaan kandungan bahan kimia dalam susu sapi yang di suntik
hormon, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.
Dampak lingkungan hidup
Selain beberapa dampak di atas, untuk lingkungan hidup pun
ternyata bioteknologi juga memiliki dampak khusus. Dalam hal ini salah satunya
adalah akibat pada pencemaran biologi. Hal ini bisa terjadi pada makhluk
transgenetik yang kawin dengan makhluk biasa. Selain itu bisa menjadi
penyalahgunaan hak pribadi mengingat rekayasa genetik tidak berjalan secara
alami.
Prinsip Dasar Bioteknologi
Dalam
bioteknologi ada yang di sebut dengan beberapa prinsip dasar yang juga penting
untuk Anda ketahui. Sedangkan yang di maksud dengan prinsip dasar ini tidak
lain adalah rangakain proses dalam bioteknologi tersebut. Nah, beberapa prinsip
tersebut adalah fermentasi, seleksi dan persilangan, analisis genetik, kultur
jaringan, rekomendasi genetik serta analisis DNA.
Fermentasi
Salah
satu prisip dasar bioteknologi yang sangat banyak di gunakan dan paling umum di
temui adalah fermentasi. Fermentasi ini juga tidak rumit, bahkan sangatlah
sederhana untuk di terapkan. Dalam proses bioteknologi konvensional, fermentasi
banyak di aplikasikan. Sedangkan untuk pengolahannya, fermentasI memanfaatkan
bantuan dari mikoorganisme.
Secara
singkat, fermentasi bisa di katakan sebagai proses pengubahan bahan yang masih
kompleks menjadi lebih sederhana. Dalam hal ini, proses fermentasi menggunakan
sistem tanpa oksigen, atau bisa juga dengan hanya sedikit oksigen yang di sebut
dengan kondisi lingkungan parsial anaerobik. Sedangkan produk yang di
hasilkannya adalah seperti yoghurt, keju, susu, tempe, dan sebagainya.
Seleksi dan persilangan
Dalam
fermentasi, tidak ada yang namanya rekayasa. Namun jika sudah masuk pada
pembahasan prinsip persilangan, dalam hal ini lebih pada manipulasi genetik.
Namun, manipulasi ini masih sesuai dengan hukum alam yang seharusnya. Dalam
proses ini teorinya di terapkan pada organisme yang masih satu spesies. Setelah
itu akan di lakukan seleksi kemudian di silangkan.
Tujuan
dari penyilangan ini adalah menghasilkan spesies baru dengan jenis atau ras
yang paling efektif, dan sesuai kebutuhan. Biasanya, hasil seleksi di beri
istilah baru dan di sebut dengan bibit unggul. Nah, biasanya beberapa produk
yang banyak menggunakan prinsip ini adalah pada pertanian padi, dan jagung.
Sedangkan untuk hewan, banyak di lakukan pada sapi maupun ayam.
Analisis genetik
Jika
kedua prinsip yang telah di bahas sebelumnya tergolong dalam bioteknologi
konvesional, analisis genetik adalah awal dari bioteknologi yang sudah modern.
Dalam proses ini, inti sel mulai di bongkar berbagai rahasianya. Gen-gen pun
mulai di amati dengan baik dengan metode biokimia dan analisis fisiologi.
Namun, ada juga pengamatan yang di lakukan secara langsung.
Kultur jaringan
Untuk
kultur jaringan ini juga merupakan salah satu metode biotekonogi yang sudah
modern. Dalam hal ini, ada salah datu prinsip dasar yang di terapkan di
dalamnya. Prinsip tersebut adalah dengan menggunakan bagian kecil makhluk
hidup, baik tumbuhan maupun hewan, untuk memperbanyak kuantitasnya. Sedangkan
anakan yang di hasilkan akan sama persis dengan induknya.
Rekomendasi DNA
Melihat
seberapa bagus teori bioteknologi ini, tentu saja bisa di akui bahwasanya
manusia memang salah satu makhluk yang sangat kreatif. Rekomendasi DNA menjadi
salah satu bukti nyata dalam hal ini. Rekomendasi DNA ini di lakukan ketika
seleksi dan persilangan tidak dapat di lakukan. Dalam istilahnya, rekomendasi
DNA bisa di sebut juga dengan penggabungan DNA.
Salah
satu contoh dalan rekomendasi DNA ini adalah, ketika seseorang ingin
mendapatkan tomat yang tahan lama dan tahan terhadap dingin, maka tomat di
rekomendasikan DNA nya dengan gen yang biasa membuat ikan tetap segar dan tahan
dingin. Nah, keberhasilan rekomendasi DNA ini tidak lepas dari penemuan tehadap
beberapa hal seperti enzin restriksi, mikroskop dan penemuan lainnya.
Analisis DNA
Prinsip
yang terakhir adalah analisis DNA. Dalam hal ini analisis DNA masuk dalam salah
satu pencapaian yang masih ingin di hasilkan dalam bioteknologi modern. Dalam
analisis DNA ini ada yang di sebut dengan pemetaan dan analisis setiap bagian
DNA makhluk hidup. Tujuannya adalah agar perkembangan teknologi biologis bisa
masuk dalam tahap selanjutnya.
sumber klik disini
0 komentar: